Sejarah Berdirinya Pencak Silat Tapak Suci
Tapak Suci lahir dari penggabungan kembali pencak silat yang bersumber dari aliran Banjaran yang ada di kauman. Pencak silat pencak silat yang digabungkan antara lain adalah Cikauman, Seranoman, dan Kasegu). Seranoman dan Kasegu merupakan aliran yang bersumber dari Cikauman yang didirikan oleh A Dimyati dan M Wahib.
Lahirnya Tapak Suci tidaklah mudah, karena pengertian kelahiran perguruan yang baru kelak bukanlah merupakan suatu aliran yang baru melainkan tetap berakar dari aliran cikauman ( banjaran-kauman).
Perjuangan pendekar Moh Bahrie untuk menggabungkan ketiga pencak silat menjadi satu penuh dengan lika liku, hal ini dikarenakan pendekar Moh Bahrie berada pada generasi ke 6 dalam silsilah. Untuk menjalankan keinginannya tersebut maka perlu dilakukan silaturahmi dengan para sesepuh. Pembuktian demi pembuktian senantiasa dilakukan dalam berbagai pertemuan keilmuan, sekaligus untuk memantapkan perumusan keilmuan yang akan diturunkan. Dalam setiap pertemuan keilmuan senantiasa dilakukan pembuktian, yang melibatkan para sesepuh aliran.
Sudah takdir Ilahi ketika pendekar Moh Bahrie Irsyad selesai menampilkan Jurus harimau, pendekar M Wahib menyatakan puas dan pembuktian dinilai cukup. Selanjutnya pendekar A Dimyati memberikan pesan dan petunjuk : "kalau bertemu aliran pencak silat apapun, nilailah kekuatanya". Kelihatanya sederhana, tetapi sikap ini sangat kontradiktif dengan sifat jago pencak pada umumnya yang tidak mau melihat kelebihan dan selalu merasa dirinya terbaik dan terkuat. Sikap mental pendekar A Dimyati ini selanjutnya menjadi dasar sikap mental pendekar-pendekar Tapak Suci.
Ujian lainya yang harus dihadapi memang cukup beragam. Salah satunya adalah penilaian bahwa pengembangan ataupun pendiri dalam silsilah aliran ini tidak berasal dari darah biru/ ningrat. Apalagi para penggagas Tapak Suci hanya kalangan rakyat biasa. Akan tetapi dalam hal ini kemudian dinyatakan bahwa Tapak Suci adalah bukan milik dan gerakan kampung kauman, tetapi gerakan dunia.
Dalam proses pendirian Tapak suci ini juga tidak lepas dari dukungan dan restu dari para pendekar, ulama dan aktifis Muhammadiyah, dengan harapan kelak perguruan pencak yang terorganisir ini dapat menjadi wadah pengkaderan dan wadah silaturahmi para ahli pencak di lingkungan Muhammadiyah. Sekalipun ujian demi ujian dilalui.
Maka berbagai perangkatpun disiapkan sedemikian rupa, antara lain :
Nama perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran perguruan kauman sehingga ditetapkan nama Tapak Suci;
Tata tertib upacara disusun oleh Moh Bahrie Irsyad;
Doa dan ikrar disusun oleh H Djarnawi Hadikusuma;
Lambang perguruan diciptakan oleh M Fahmie Ishom;
Lambang anggota diciptakan oleh Suharto Sujak.
Lambang tim inti Kosegu dibuat oleh Ajib Hamzah;
Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Kemudian atas izin dan restu Allah swt telah menjadi suatu kenyataan sejarah bahwa pada tanggal 31 Juli 1963 di kauman, Yogyakarta, Tapak Suci telah ditakdirkan untuk lahir dan berkembang diseluruh Nusantara dan kelak meluas ke mancanegara, untuk menjadi pelopor pengembangan pencak silat yang methodis dan dinamis.
Pada saat kelahiranya Tapak Suci telah digariskan bahwa :
1. Tapak Suci berjiwa ajaran KH Ahmad Dahlan;
2. Keilmuanya bersifat methodis dan dinamis;
3. Keilmuanya bersih dari syirik dan menyesatkan.
Pada perkembangan selanjutnya Tapak Suci telah banyak memberikan sumbangsihnya kepada bangsa ini. Melalui rapat kerja nasional pada tanggal 19-20 April 1967 di Pekalongan maka akhirnya mamilih IPSI sebagai induk pencak silat dan langsung menjadi anggota IPSI.
Demikian adalah sejarah dari Pencak Silat Tapak Suci, artikel ini merupakan hasil dari tulis ulang sumber di internet, jika ada kesalahan dalam sejarah mohon dikoreksi dan juga diluruskan, silakan hubungi kontak admin atau bisa memberitahu melalui komentar. Sekian terimakasih, salam semangart.
Lahirnya Tapak Suci tidaklah mudah, karena pengertian kelahiran perguruan yang baru kelak bukanlah merupakan suatu aliran yang baru melainkan tetap berakar dari aliran cikauman ( banjaran-kauman).
Perjuangan pendekar Moh Bahrie untuk menggabungkan ketiga pencak silat menjadi satu penuh dengan lika liku, hal ini dikarenakan pendekar Moh Bahrie berada pada generasi ke 6 dalam silsilah. Untuk menjalankan keinginannya tersebut maka perlu dilakukan silaturahmi dengan para sesepuh. Pembuktian demi pembuktian senantiasa dilakukan dalam berbagai pertemuan keilmuan, sekaligus untuk memantapkan perumusan keilmuan yang akan diturunkan. Dalam setiap pertemuan keilmuan senantiasa dilakukan pembuktian, yang melibatkan para sesepuh aliran.
Sudah takdir Ilahi ketika pendekar Moh Bahrie Irsyad selesai menampilkan Jurus harimau, pendekar M Wahib menyatakan puas dan pembuktian dinilai cukup. Selanjutnya pendekar A Dimyati memberikan pesan dan petunjuk : "kalau bertemu aliran pencak silat apapun, nilailah kekuatanya". Kelihatanya sederhana, tetapi sikap ini sangat kontradiktif dengan sifat jago pencak pada umumnya yang tidak mau melihat kelebihan dan selalu merasa dirinya terbaik dan terkuat. Sikap mental pendekar A Dimyati ini selanjutnya menjadi dasar sikap mental pendekar-pendekar Tapak Suci.
Ujian lainya yang harus dihadapi memang cukup beragam. Salah satunya adalah penilaian bahwa pengembangan ataupun pendiri dalam silsilah aliran ini tidak berasal dari darah biru/ ningrat. Apalagi para penggagas Tapak Suci hanya kalangan rakyat biasa. Akan tetapi dalam hal ini kemudian dinyatakan bahwa Tapak Suci adalah bukan milik dan gerakan kampung kauman, tetapi gerakan dunia.
Dalam proses pendirian Tapak suci ini juga tidak lepas dari dukungan dan restu dari para pendekar, ulama dan aktifis Muhammadiyah, dengan harapan kelak perguruan pencak yang terorganisir ini dapat menjadi wadah pengkaderan dan wadah silaturahmi para ahli pencak di lingkungan Muhammadiyah. Sekalipun ujian demi ujian dilalui.
Maka berbagai perangkatpun disiapkan sedemikian rupa, antara lain :
Nama perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran perguruan kauman sehingga ditetapkan nama Tapak Suci;
Tata tertib upacara disusun oleh Moh Bahrie Irsyad;
Doa dan ikrar disusun oleh H Djarnawi Hadikusuma;
Lambang perguruan diciptakan oleh M Fahmie Ishom;
Lambang anggota diciptakan oleh Suharto Sujak.
Lambang tim inti Kosegu dibuat oleh Ajib Hamzah;
Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Kemudian atas izin dan restu Allah swt telah menjadi suatu kenyataan sejarah bahwa pada tanggal 31 Juli 1963 di kauman, Yogyakarta, Tapak Suci telah ditakdirkan untuk lahir dan berkembang diseluruh Nusantara dan kelak meluas ke mancanegara, untuk menjadi pelopor pengembangan pencak silat yang methodis dan dinamis.
Pada saat kelahiranya Tapak Suci telah digariskan bahwa :
1. Tapak Suci berjiwa ajaran KH Ahmad Dahlan;
2. Keilmuanya bersifat methodis dan dinamis;
3. Keilmuanya bersih dari syirik dan menyesatkan.
Pada perkembangan selanjutnya Tapak Suci telah banyak memberikan sumbangsihnya kepada bangsa ini. Melalui rapat kerja nasional pada tanggal 19-20 April 1967 di Pekalongan maka akhirnya mamilih IPSI sebagai induk pencak silat dan langsung menjadi anggota IPSI.
Demikian adalah sejarah dari Pencak Silat Tapak Suci, artikel ini merupakan hasil dari tulis ulang sumber di internet, jika ada kesalahan dalam sejarah mohon dikoreksi dan juga diluruskan, silakan hubungi kontak admin atau bisa memberitahu melalui komentar. Sekian terimakasih, salam semangart.
0 Response to "Sejarah Berdirinya Pencak Silat Tapak Suci"
Posting Komentar